Karya : Ariel Fardian Aysel Doa ialah senjata, Senjata umat islam Bawakan kebaikan Hantarkan lah
Karya : Ariel Fardian Aysel Masa ialah emas Namun, juga tantangan Tuk kau kendalikan Terkadang
Karya: Risa Ainur Rosyidah Temaram senja di sudut kota Memikat sepasang mata 'tuk terus memirsanya
Karya: Tausiyah Luhur Putriani Dulu setengah 9, kini setengah 12 Ini aku sekarang Dulu setengah
Karya: Risa Ainur Rosyidah Temaram senja di sudut kota Memikat sepasang mata 'tuk terus memirsanya
Karya: Tausiyah Luhur Putriani Dulu setengah 9, kini setengah 12 Ini aku sekarang Dulu setengah
Mentari Kunanti Karya: Nano Kurniawan Dingin angin meniup senja Tak ada ujung menutup mata Memulai
MGMP Bahasa Indonesia part-4 di MTs Darul Falah Karangbendo LUMAJANG–(Kamis, 15/10/2020) Upaya peningkatan kinerja dan
“Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia adalah sebaik-baik pelindung” (Al Imran: 173) “Hasbunallah
Karya : Ariel Fardian Aysel Hari ini engkau pergi tinggalkan kami di dalam gubuk ini. Kau
Karya: Risa Ainur Rosyidah Temaram senja di sudut kota Memikat sepasang mata 'tuk terus memirsanya Memancarkan kehangatan bagi para pemujanya Menghadirkan ikatan 'tuk terus bersama Senja telah mengajarkan Bahwa yang indah tak selalu setia Yang berharga tak diraih dengan mudah Yang ditunggu tak selalu ada
Karya: Tausiyah Luhur Putriani Dulu setengah 9, kini setengah 12 Ini aku sekarang Dulu setengah 6, kini setengah 3 Ini aku sekarang Dulu bermain menjadi aktivitasku, kini belajar prioritasku Ini aku sekarang Dulu serpihan kayu yang tak terhitung, kini tabung silinder yang tak terhitung Ini
Karya : Ariel Fardian Aysel Hujan Tentang kesepian Tentang kesedihan Tentang kehilangan Hujan Kepada kesedihan, ku berharap Kepada kesuksesan, ku meminta Kepada kecemasan, ku menghadap Hujan Air mata yang tak pernah hilang Membalut indah sinar bintang Abadi dalam kelabu membayang Hujan Meski sendu tak terbayar
Karya: Risa Ainur Rosyidah (8H) Teruntuk kamu, yang sedang merasa di ambang jurang Teruntuk kamu, yang ingin keluar dari medan perang Teruntuk kamu, yang hampir menyerah dengan keadaan Teruntuk kamu, yang rindu dengan udara kebebasan Bersabarlah, kamu akan tiba sebentar lagi Kamu akan mendapat kebebasan
Karya : Ariel Fardian Aysel Hari ini engkau pergi tinggalkan kami di dalam gubuk ini. Kau pergi bukan karena suatu pekerjaan tapi karena sebuah pertempuran. Kau relakan nyawamu demi kami, kami yang engkau sayangi. Ku sebenarnya tak rela jika kau pergi. Namun, kau selalu berpesan
Semangat Nulis Mulai Oleng? Alfi Syahri Assalamu'alaikum sahabat penulis. Beberapa hambatan yang dialami oleh penulis dan sebagian besar orang ternyata tak jauh berbeda. Bisa dikatakan itu-itu saja. Sebetulnya ada beberapa hambatan yang selalu menjadi penganggu ketika kita akan memulai menulis, bisa dipastikan pasti gagal menghasilkan